BAB 9
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGO DAN KEMISKINAN
A. pembahasan temtang ilmu dan 4 hal sifat ilmiah, teknologi dan ciri-ciri teknologi, ilmu pengetahuan, teknoligi dan nilai kemiskinan
1 Ilmu Pengetahuan
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu.
Jika dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Secara umum, Ilmu pengetahuan merupakan suatu pangkal tumpuan (objek)
yang sistematis, mentoris, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif.
Jadi ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi seseorang
yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Tanpa ilmu
pengetahuan, manusia tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya.
Ilmu pengetahuan memberikan setiap manusia ilmu-ilmu dasar untuk
melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana saja, tidak hanya
dari buku pelajaran saja. Tetapi ilmu pengetahuan juga bisa diambil
dari berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi, radio, komik sains, ataupun pengalaman seseorang bahkan dari kitab suci.
SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh
seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baikdan
hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1) Mampu Membedakan Fakta dan Opini
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah
dandapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini
adalahpendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat
dibuktikankebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan,
seorangpeneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan
opini agarhasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkankebenarannya.
2)Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati
ketikaberada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada
saatbertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya
akansenantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan
menghindari perdebatansecara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap
berani mempertahankankebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa
pendapatnya sudahdilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
3) Mengembangkan Keingintahuan
Peneliti yang baik senantiasa haus
menuntut ilmu, ia selalu berusahamemperluas pengetahuan dan wawasannya,
tidak ingin ketinggalaninformasi di segala bidang, dan selalu
berusaha mengikuti perkembanganilmu pengetahuan yang semakin hari
semakin canggih dan modern.
4) Kepedulian terhadap Lingkungan
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa
peduliterhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian
yangdilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya.
2 Teknologi
Pengertian Teknologi berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La
Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan
dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang,
benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk
memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal
mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni
(Yunani : “techne“) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah
istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne”
manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi
saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari
sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo
technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem
atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan
lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam
kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu
“daya pencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada
gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia
yang lain.
Teknologi merupakan “aplikasi ilmu” dan engineering untuk
mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi
manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa
aspek.
ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi
tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan
dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu
mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
3 Kemiskinan
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan
sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan
dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan
pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan
sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang
ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian
politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Penyebab Kemiskinan :
penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan
dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam
lingkungan sekitar;
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah
sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya
per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera
atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis
kemiskinan.
4. Nilai
Pemahaman tentang nilai tidak terlepas dari pemahaman tentang
bagaimana nilai itu terbentuk. Schwartz berpandangan bahwa nilai
merupakan representasi kognitif dari tiga tipe persyaratan hidup manusia
yang universal, yaitu :
1. kebutuhan individu sebagai organisme biologis
2. persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal
3. tuntutan institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok
dan kelangsungan hidup kelompok (Schwartz & Bilsky, 1987; Schwartz,
1992, 1994).
- Pendapat
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat cepat dewasa ini.
Banyak sekali penemuan-penemuan baru yang telah dirilis untuk
mempermudah suatu pekerjaan. Begitu banyak orang yang terus menggali
ilmunya untuk menciptakan sesuatu. Tetapi di lain sisi masih banyak
orang bahkan tidak bisa membaca. Padahal sumber daya manusia yang dapat
membantu mereka yang kurang beruntung tersedia sudah semakin banyak.
Tetapi banyak dari mereka yang tidak peduli dan fokus terhadap dirinya
sendiri. Pemerintah juga kurang memberi kebijakan yang berarti yang baik
bagi masyarakat modern maupun masyarakat tidak modern dengan kemiskinan
yang dialaminya.
NAMA : MUHAMAD HIJRAH WAHYU MAHDIKA
KELAS : 1KA07
NPM : 15113726
- referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar